Contact Us

HP : 0813.3407.8602
Email : rendy.abimantrana@gmail.com / esty.rizal@gmail.com

Senin, 29 Maret 2010

Singkat tentang ayam broiler

Pengetahuan singkat tentang ayam broiler



SEJARAH SINGKAT
Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia


Lokasi kami

1) Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.

2) Lokasi dapat terjangkau kendaraan yang penting misalnya truk atau pick up untuk pengangkutan ayam broiler pada saat panen

3) Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-keperluan lain selain untuk usaha peternakan.

4) Lokasi yang sejuk karena terletak di daerah pegunungan yang meruapakan salah satu faktor utama agar ayam broiler sehat



Peralatan kandang

  1. tempat pakan (feeder),tempat makan ini dibedakan menjadi 2 yaitu tempat makan untuk anak ayam (DOC) dan ayam yang sudah agak besar dan untuk seterusnya

  2. tempat minuman (drinker),

  3. pemanas, seng pelindung anak ayam (chick guard),pemanas ini digunakan untuk DOC yang baru datang, DOC (anak ayam) sama seperti bayi yang baru lahir jadi membutuhkan kehangatan yang cukup agar DOC tersebut bisa bertahan hidup.Pemanas ini dilakukan sekitar 1 minggu pertama untuk seterusnya tidak terpakai lagi, kecuali bila ada ayam yang sakit maka ayam tersebut akan disendirikan dan diberi pemanas ini.

  4. layar/tirai penutup kandang untuk menutupi kandang ketika hujan

  5. alat semprot desinfektan (sprayer) harus tersedia dalam jumlah yang cukup.

Sebab jika peralatan tersebut kurang dari kebutuhan berdasarkan jumlah ayam yang dipelihara, dapat menimbulkan problem- problem : berat badan standar akan sulit tercapai. Jumlah ayam yang kerdil akan tinggi. Problem penyakit yang timbul akan lebih sering dan sulit untuk diatasi. Angka kematian tinggi serta kualitas rata-rata ayam secara keseluruhan akan jelek.


HAMA DAN PENYAKIT

Dalam pemeliharana ayam broiler juga tidak terlepas dari namanya penyakit.Namanya juga makhluk hidup pasti bisa terkena penyakit semua tergantung bagaimana kita memeliharanya.Contoh penyakit dan hama yang menyeram ayam broiler adalah:

Penyakit

1. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.


Hama

1. Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian: (1) sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat; (2) dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

Anak ayam DOC

DOC adalah istilah untuk penyebutan ayam yang baru berumur 1-7 hari. Kematian (mortalitas) DOC banyak terjadi pada umur ini sampai umur ayam sekitar satu bulan. Tingkat mortalitas yang terbaik adalah 0% tapi ini mustahil. Akan tetapi dengan manajemen yang baik (pakan dan lingkungan) tidak menutup kemungkinan angka yang diperoleh akan mendekati 0%.

Anak ayam umur sehari (DOC) yang baik mempunyai ciri-ciri :

a) Bulu kering dan bersih
b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya .
c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d) Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e) Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
f) Lincah
g)tidak ada penyakit-penyakit tertentu misalnya ngorok,ompalitis ataupun pullorum


Pakan

Pakan yang baik adalah yang cukup mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh ayam (protein, lemak, abu, serat kasar, energi, vitamin, phospor, kalsium, coccidostat dan antibiotik).

Hal ini dapat dilihat dari standar kebutuhan zat-zat makanan pada masing-masing periode pemeliharaan yang dapat dipenuhi oleh pakan tersebut. Yang juga tidak kalah penting tapi sering terlupakan adalah pakan tersebut harus tidak menyebabkan diare, sebab diare dapat menyebabkan litter menjadi basah sehingga konsentrasi amoniak di dalam kandang meningkat. Pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit dan problem berat badan.Contoh makanan yang dikomsumsi adalah SB 11 dan SB 12.


Obat-obatan

Kandungan dalam obat obatan tersebut misalnya Neo meditril , Medivac ND-IB, Air putih, Medivac ND La Sota, Neo meditril, dan Cevac IBDL

Pemilihan dan pemakaian obat-obatan yang digunakan harus tepat sesuai dengan kasus yang dihadapi. Oleh sebab itu, diagnosa penyakit tidak boleh salah untuk keefektifan terapi pengobatan yang dijalankan. Yang wajib untuk dipahami peternak, adalah obat-obatan ini hanya sebagai pendukung, bukan faktor utama yang menyebabkan ayam menjadi sehat. Sebab, faktor utama untuk menghasilkan ayam yang sehat adalah sanitasi dan tata laksana pemeliharaan yang benar. Obat-obatan yang bagus dan mahal tidak akan bermanfaat banyak bila sanitasi dan manajemen pemeliharannya buruk. Malah dapat menimbulkan kerugian, karena problem penyakit akan sering muncul dan sulit untuk diatasi, yang pada akhirnya biaya produksi menjadi tinggi.


Pemotongan

Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.

#Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7- 54,4 derajat C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.

#Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.

#Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikema

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger